Beberapa benturan kepala yang secara sengaja saya lakukan untuk mendapatkan setetes darah, menambah daya pening hangover akibat dari banyaknya gelas yang saya teguk, juga yang saya lakukan pada malam sebelumnya. Sore itu di sepanjang perjalanan menuju pangalengan, saya habiskan dengan melamun, dengan visual saya yang masih melayang-layang, menerawang jauh entah ke tempat mana, dan berusaha menghadirkan kembali memori apa yang sebenarnya terjadi tadi malam ketika saya mabuk. Kadang saya menyadari kehadiran salah satu sahabat saya di sebelah tempat tempat duduk dan mengajaknya bicara, namun pembicaraan itu terasa mengambang begitu saja tanpa ada maksud yang terlempar. Untungnya sahabat saya itu mengetahui keadaan kepala saya yang sedang dalam keadaan jauh diluar kebiasaan. Seraya meraba-raba jalanan raya banjaran karena kekurang tahuan kita tentang jalur yang akan dilalui, kita banyak menghabiskan waktu dengan berhenti untuk bertanya kepada beberapa penduduk setempat. Setiap orang yang kami lempar tanya dengan ringannya Menjawab dan melemparkan senyum, sepertinya hal itu bukanlah kebiasaan yang bisa terkomodifikasikan. Tidak seperti di kota besar dimana jawaban yang sering saya peroleh kadang menyesatkan jalan, apabila kita tidak memberikan imbalan.
Akhirnya kita berdua sampai di tempat acara dengan panduan dari ujung telepon selular salah satu sahabat yang sudah terlebih dahulu berada disana. Beberapa sahabat terlihat sudah dalam kondisi mabuk, lengkap dengan langkah sempoyongannya. Setelah menurunkan beberapa equipment yang kami bawa dan menyusunnya sebagai pelengkap sound system, saya melangkah ke beberapa kamar dimana beberapa sahabat sedang memakaikan make up seram di wajahnya. Ada yang menyerupai zombie, karakter joker di dalam cerita batman, pocong, suster ngesot, jigsaw (salah satu karakter antagonis di film saw), make up black metal ala immortal juga gorgoroth, mummy, juga banyaknya sahabat yang mengecat wajahnya dengan gambar tengkorak. Beberapa topeng vendetta yang saya buat di beberapa hari sebelumnya pun banyak dipakai oleh para sahabat yang kebetulan tidak memiliki kostum penyemarak pesta halloween ini. Meja panjang seperti altar pemujaan sekte satanis terpapar pajang didepan pintu masuk, namun apa yang ada diatas meja itu bukanlah sesajen persembahan bagi para hantu-hantu kelaparan, tapi diatas meja itu terdapat nasi liwet komplit dengan ikan asin dan sayur-mayurnya bagi siapa saja yang merasa lapar, baik itu hantu ataupun bukan, termasuk perut saya yang belum terisi semenjak bangun di dalam mobil salah satu sahabat saya sedari pagi tadi :P
Tak lama setelah pengecekan ulang equipment tata suara hasil swadaya dari beberapa sahabat seluruhnya berfungsi dengan baik, band pertama pun mengambil tempat, lucunya MC yang terlebih dahulu memanggil, terbaring tak beradaya dengan kadar alkohol melebihi kemampuan fisiknya, sebelum band pertama itu sempat memainkan keseluruhan list lagu :D JARI TENGAH mengejutkan siapapun di tempat itu yang belum sempat menarik nafas terlebih dahulu dengan bebunyian grinding crust punk mereka. Semarak lantai dansa dimeriahkan oleh kehadiran hantu-hantu buas yang siap melenyapkan dahaganya akan bebunyian dan semangat keliaran. MAWAR BERDURI lalu datang untuk memfasilitasi para roh gentayangan dengan bebunyian d-beat crust punk dari album barunya yang baru saja beredar di minggu-minggu ini. Temaram sinar lampu lantai dansa membuat para roh bergerak lebih beringas tak beraturan dan DISCONTRACK seraya merepel mantra dari bebunyian hardcore raw punk yang mereka keluarkan semakin menambah beberapa roh yang kadang datang tak dijemput, atupun bahkan pulang kadang tak diantar, tapi seringnya sih pulang tanpa sadar :D GLADIATOR lalu menyemarakkan pesta tahunan para arwah gentayangan tersebut dengan hardcore punk yang selama ini secara konstan mereka mainkan. Tak lama berselang, pesta para hantu itu pun kedatangan tamu dari hantu-hantu buas haus darah dan juga haus arak, ERROR BRAIN dengan bebunyian total grinding punk-nya menambah suasana halloween malam itu semakin kental terasa atmosfirnya. Setelah saya dan beberapa arwah lainnya terlibat dalam lingkaran setan dan ritmis ketukan grindpunk, saya pun beranjak keluar, menghela sedikit nafas segar, dan tentu saja mencari tegukan alkohol dan hisapan ganja lagi. Sedang dilain sisi, TAKE CONTROL lagi memainkan bebunyian youthcrust mereka dengan garangnya. Di saat itulah saya baru saja memperhatikan bahwa sosok pocong yang menari sedari band pertama tadi tak berhenti juga menggerakkan anggota tubuh dengan liarnya :P Kini giliran KONTRASOSIAL untuk perform. Sementara beberapa hantu masih menyiapkan bebunyiannya, saya sempat membakar dulu satu lintingan ganja sembari menyiapkan gitar. Para hantu-hantu resah sudah semakin menggila ketika beberapa riff dan ketukan lagu pertama baru saja dimulai, banyak dari mereka sampai jatuh di atas perangkat drum. Dan dihampir semua lagu yang kita mainkan malam itu tak ada satupun lagu tanpa hilangnya suara cymbals ataupun gitar, karena penuh sesak arwah gentayangan sampai hampir di bibir sound cabinet. Sungguh ini sebuah acara paling chaos yang pernah kami mainkan, dan atmosfir ini semakin menambah daya gerak iregular ritmik saya dan para personil KONTRASOSIAL lainnya. Setelah itu giliran para hantu resah dan marah bernama MILISI KECOA untuk menampilkan bebunyian punk rock mereka. Dengan keadaan yang terlalu mabuk dan ribetnya kostum kecoa salah satu gitarisnya, membuat banyak waktu terbuang dan para roh-roh haus kenistaan lantai dansa berusaha sabar menunggu. Namun tiba-tiba ketukan dari salah satu lagu hits mereka dimainkan, dan sontak para hantu pun dansa kegirangan. Tapi ketukan lagu itu ternyata dikeluarkan oleh salah satu arwah sahabat yang sepanjang malam itu tak bisa lepas dari headphone-nya. Sialan! Semua arwah masih saja bisa tertipu. Akhirnya MILISI KECOA melantunkan bebunyiannya setelah nada dawai gitar dirasa sinkron. Dengan hadirnya bebunyian, hampir semua arwah disana kembali melepaskan dahaga keliaran. Setelah itu giliran para iblis-iblis neraka dari KRASSKEPALA melantunkan pepujian pada para setan gila haus dansa. Lantunan pepujian hardcore punk mereka membangkitkan kembali para arwah gentayangan dari liang kuburnya. Bahkan si pocong yang pernah saya sebut tadi sampai menggulingkan meja altar sesembahan, juga tak luput beberapa botol arak sesajen kontan dia tendang sampai pecah. Oh! para hantu-hantu pemberontak, sungguh kalian tak memerlukan lagi kehadiran sifat kepemimpinan iblis berwajah jibril untuk membentuk sifat kemurtadan kalian yang hanya oleh kalian sendiri bisa pahami. Dan setan penghuni kerak neraka, ayo runtuhkan pagar pembatas surga, sehingga kita bisa saling berbagi sifat dosa pada rasa kemerdekaan untuk berdansa!
Dan dikarenakan beberapa teguk teh hangat, seduhan beberapa kawan disana, mengembalikan lagi saya ke muka bumi peradaban yang tak kunjung runtuh. Saya kembali menaiki mobil yang sama seperti saat saya pergi, melewati jalan yang sama seperti yang sebelumnya telah kita lalui. Godaan memori dan tarian cacing kremi di perut, membuat kami memberhentikan laju kendaraan tepat didepan penjual nasi kuning di daerah tegalega. Dulu beberapa kawan sempat menghabiskan banyak waktu di rumah depan tempat penjual nasi kuning ini, tapi dengan beranjaknya waktu dan perkembangan pertimbangan, tempat tersebut tak lagi dijadikan sebagai tempat beraktivitas. Dengan terpenuhinya memori romantisme masa lampau juga ingatan perform kacau beberapa jam lalu, saya kembali berpulang dan lelap tertidur kala mentari mulai terasa silau. Dan bulan baru ini bisa saja dijadikan sebagai awal.
-anjingliar-
Akhirnya kita berdua sampai di tempat acara dengan panduan dari ujung telepon selular salah satu sahabat yang sudah terlebih dahulu berada disana. Beberapa sahabat terlihat sudah dalam kondisi mabuk, lengkap dengan langkah sempoyongannya. Setelah menurunkan beberapa equipment yang kami bawa dan menyusunnya sebagai pelengkap sound system, saya melangkah ke beberapa kamar dimana beberapa sahabat sedang memakaikan make up seram di wajahnya. Ada yang menyerupai zombie, karakter joker di dalam cerita batman, pocong, suster ngesot, jigsaw (salah satu karakter antagonis di film saw), make up black metal ala immortal juga gorgoroth, mummy, juga banyaknya sahabat yang mengecat wajahnya dengan gambar tengkorak. Beberapa topeng vendetta yang saya buat di beberapa hari sebelumnya pun banyak dipakai oleh para sahabat yang kebetulan tidak memiliki kostum penyemarak pesta halloween ini. Meja panjang seperti altar pemujaan sekte satanis terpapar pajang didepan pintu masuk, namun apa yang ada diatas meja itu bukanlah sesajen persembahan bagi para hantu-hantu kelaparan, tapi diatas meja itu terdapat nasi liwet komplit dengan ikan asin dan sayur-mayurnya bagi siapa saja yang merasa lapar, baik itu hantu ataupun bukan, termasuk perut saya yang belum terisi semenjak bangun di dalam mobil salah satu sahabat saya sedari pagi tadi :P
Tak lama setelah pengecekan ulang equipment tata suara hasil swadaya dari beberapa sahabat seluruhnya berfungsi dengan baik, band pertama pun mengambil tempat, lucunya MC yang terlebih dahulu memanggil, terbaring tak beradaya dengan kadar alkohol melebihi kemampuan fisiknya, sebelum band pertama itu sempat memainkan keseluruhan list lagu :D JARI TENGAH mengejutkan siapapun di tempat itu yang belum sempat menarik nafas terlebih dahulu dengan bebunyian grinding crust punk mereka. Semarak lantai dansa dimeriahkan oleh kehadiran hantu-hantu buas yang siap melenyapkan dahaganya akan bebunyian dan semangat keliaran. MAWAR BERDURI lalu datang untuk memfasilitasi para roh gentayangan dengan bebunyian d-beat crust punk dari album barunya yang baru saja beredar di minggu-minggu ini. Temaram sinar lampu lantai dansa membuat para roh bergerak lebih beringas tak beraturan dan DISCONTRACK seraya merepel mantra dari bebunyian hardcore raw punk yang mereka keluarkan semakin menambah beberapa roh yang kadang datang tak dijemput, atupun bahkan pulang kadang tak diantar, tapi seringnya sih pulang tanpa sadar :D GLADIATOR lalu menyemarakkan pesta tahunan para arwah gentayangan tersebut dengan hardcore punk yang selama ini secara konstan mereka mainkan. Tak lama berselang, pesta para hantu itu pun kedatangan tamu dari hantu-hantu buas haus darah dan juga haus arak, ERROR BRAIN dengan bebunyian total grinding punk-nya menambah suasana halloween malam itu semakin kental terasa atmosfirnya. Setelah saya dan beberapa arwah lainnya terlibat dalam lingkaran setan dan ritmis ketukan grindpunk, saya pun beranjak keluar, menghela sedikit nafas segar, dan tentu saja mencari tegukan alkohol dan hisapan ganja lagi. Sedang dilain sisi, TAKE CONTROL lagi memainkan bebunyian youthcrust mereka dengan garangnya. Di saat itulah saya baru saja memperhatikan bahwa sosok pocong yang menari sedari band pertama tadi tak berhenti juga menggerakkan anggota tubuh dengan liarnya :P Kini giliran KONTRASOSIAL untuk perform. Sementara beberapa hantu masih menyiapkan bebunyiannya, saya sempat membakar dulu satu lintingan ganja sembari menyiapkan gitar. Para hantu-hantu resah sudah semakin menggila ketika beberapa riff dan ketukan lagu pertama baru saja dimulai, banyak dari mereka sampai jatuh di atas perangkat drum. Dan dihampir semua lagu yang kita mainkan malam itu tak ada satupun lagu tanpa hilangnya suara cymbals ataupun gitar, karena penuh sesak arwah gentayangan sampai hampir di bibir sound cabinet. Sungguh ini sebuah acara paling chaos yang pernah kami mainkan, dan atmosfir ini semakin menambah daya gerak iregular ritmik saya dan para personil KONTRASOSIAL lainnya. Setelah itu giliran para hantu resah dan marah bernama MILISI KECOA untuk menampilkan bebunyian punk rock mereka. Dengan keadaan yang terlalu mabuk dan ribetnya kostum kecoa salah satu gitarisnya, membuat banyak waktu terbuang dan para roh-roh haus kenistaan lantai dansa berusaha sabar menunggu. Namun tiba-tiba ketukan dari salah satu lagu hits mereka dimainkan, dan sontak para hantu pun dansa kegirangan. Tapi ketukan lagu itu ternyata dikeluarkan oleh salah satu arwah sahabat yang sepanjang malam itu tak bisa lepas dari headphone-nya. Sialan! Semua arwah masih saja bisa tertipu. Akhirnya MILISI KECOA melantunkan bebunyiannya setelah nada dawai gitar dirasa sinkron. Dengan hadirnya bebunyian, hampir semua arwah disana kembali melepaskan dahaga keliaran. Setelah itu giliran para iblis-iblis neraka dari KRASSKEPALA melantunkan pepujian pada para setan gila haus dansa. Lantunan pepujian hardcore punk mereka membangkitkan kembali para arwah gentayangan dari liang kuburnya. Bahkan si pocong yang pernah saya sebut tadi sampai menggulingkan meja altar sesembahan, juga tak luput beberapa botol arak sesajen kontan dia tendang sampai pecah. Oh! para hantu-hantu pemberontak, sungguh kalian tak memerlukan lagi kehadiran sifat kepemimpinan iblis berwajah jibril untuk membentuk sifat kemurtadan kalian yang hanya oleh kalian sendiri bisa pahami. Dan setan penghuni kerak neraka, ayo runtuhkan pagar pembatas surga, sehingga kita bisa saling berbagi sifat dosa pada rasa kemerdekaan untuk berdansa!
Dan dikarenakan beberapa teguk teh hangat, seduhan beberapa kawan disana, mengembalikan lagi saya ke muka bumi peradaban yang tak kunjung runtuh. Saya kembali menaiki mobil yang sama seperti saat saya pergi, melewati jalan yang sama seperti yang sebelumnya telah kita lalui. Godaan memori dan tarian cacing kremi di perut, membuat kami memberhentikan laju kendaraan tepat didepan penjual nasi kuning di daerah tegalega. Dulu beberapa kawan sempat menghabiskan banyak waktu di rumah depan tempat penjual nasi kuning ini, tapi dengan beranjaknya waktu dan perkembangan pertimbangan, tempat tersebut tak lagi dijadikan sebagai tempat beraktivitas. Dengan terpenuhinya memori romantisme masa lampau juga ingatan perform kacau beberapa jam lalu, saya kembali berpulang dan lelap tertidur kala mentari mulai terasa silau. Dan bulan baru ini bisa saja dijadikan sebagai awal.
-anjingliar-
wish i were there.
BalasHapus