Sabtu, 07 November 2009

WSHC STUDIOPARTY (14JANUARI2009)






Terbangun dalam keadaan tubuh yang ringkih, dimana saya masih merasakan pening di kepala, ampas dari mabuk alkohol semalam. Di kening masih terlihat jelas luka goresan, ampas dari pukulan orang yang terganggu oleh tertawa bahagia saya. Saya bergegas membasuh muka, mengenakan kembali celana jeans rombeng itu, yang penuh dengan kotoran tanah dan darah dari delapan jahitan sobeknya bibir si aji. Saya menaiki angkot menuju rumah, setelah berpamitan pada para sahabat saya. "Sampai jumpa nanti jam enam di studio yah..."

Baru saja saya melepaskan semua baju kotor itu, salah satu sahabat saya datang dan memberi tahu kalo beberapa band yang seyogyanya berpartisipasi di acara WSHC STUDIOPARTY -yang saya dan beberapa sahabat saya rencanakan empat hari sebelumnya- udah pada datang dan menunggu di studio tempat acara. Saya melongok lingkaran jam. "Anjing udah jam lima!". Ngeprint beberapa lembar kertas yang saya rencanakan untuk jadi 'matra' diatas background merah peredam suara studio. Mandi seadanya (karena sudah lima hari kemarin saya tidak membasuh badan, terkecuali muka), langsung cabut ke studio yang memang tidak terlalu jauh dari rumah saya. Memberi salam jumpa seadanya pada beberapa sahabat saya yang juga berpartisipasi dalam acara ini. Saya langsung menyibukkan diri dengan berusaha menyusun huruf-huruf yang sebelumnya saya print di rumah. Berusaha memasang banner acara (yang pada akhirnya gagal juga setelah menghabiskan tiga jenis rol solatip). Memasang lampu-lampu natal seadanya. Sahabat saya yang lain sedang menentukan rundown band yang akan tampil.

Jam tujuh sudah lewat. Band pengisi pertama belum juga datang. Akhirnya REVENGE mengisi kekosongan itu dengan lagu-lagu anthemic oldskool hardcorenya. SARCAZZTIC DEATH tidak membiarkan kekosongan setelah band tadi selesai main, lagu-lagu thrash digeber oleh mereka. Jadwal tampil sudah acak-acakan seluruhnya. But thats fine. TRAGEDI mengambil alih tempat, nuskool hardcore dengan sentuhan metal, whatta great mix! Musik d-beat crust dari KONTRASOSIAL menyesakan ruangan studio yang kurang lebih lima kali lima meter itu. "We're Back" lagu pertama dari TAKE A STAND membuka penampilan mereka untuk selama duapuluh menit kedepan. Setelah para penikmat yang hadir disana mengambil udara segar hanya untuk sesaat, ketukan grind yang tiba-tiba menghajar telinga mereka oleh TERROR OF DYNAMITE ATTACK. Tulisan "Wilujeng Bonge!!!" yang di pasang di pintu masuk, bukan peringatan main-main ternyata :D. OFFERING CRIME lalu datang tidak menawarkan kejahatan, tapi mereka memberikan musik hardcore. Saya tidak terlalu menyimak mereka, karena saya lagi sibuk meminta anggur merah dan alprazolam lainnya kepada sahabat saya yang sedang merayakan pengulangan tahun tanggal hari kelahirannya. Satu botol anggur merah sudah di tangan saya. BLOOD OUT ternyata sudah meneriakan beberapa lagu mereka didalam. Hardcore dengan adrenalin vandalis skateboard. Berikutnya UNITED NEIGHBORHOOD memekakan telinga saya dan membuat rambut di kepala ini terus bergerak kedepan dan kebelakang seirama ketukan hardcore dengan sentuhan deathmetal. I will absofuckinglutely waiting for their demo! Mimik si empunya studio sudah menandakan acara ini harus dihentikan. Acara itu ditutup dengan penampilan jejeran efek delay, chorus, dan flanger yang berlebih. BERHALA menyuguhkan bebunyian drone tanpa ketukan, hanya teriakan yang berulang dari frekuensi delay yang berlebih. Some were shock, some were amaze, some were laughing, everybody contribute, everybody has their own fun.

Hampir kesemua orang yang berpartisipasi dari awal belum beranjak dari studio tempat acara, bukan karena hujan yang memang turun sedari tadi sore, tapi kita masih berbincang tentang segala hal, hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan musik hardcore, punk, grind ataupun metal, karena persahabatan lebih dari bahasa universal, seperti apa yang kaum intelektual sebut bagi musik :P Manusia terlebih dahulu belajar untuk mengetahui sahabat dan musuh, jauh sebelum mereka belajar mengerti siapa itu The Beatles ataupun Sex Pistols...

Perut mulai terisi setelah tiga hari kemarin saya tak menemukan nasi. Dua botol bir hitam dan vodka royal club kesukaan sahabat saya menemani peristirahatan tubuh ringkih ini di malam itu. Saya balik ke rumah pukul setengah tiga disaat hujan masih meneteskan keceriaannya, mengindahkan ajakan sahabat saya untuk membakar beberapa linting ganja. Saya benar-benar butuh istirahat. Tunggu tubuh ini segar kembali, saya akan kembali menggila dan masih tetap akanberisik. Apabila si aji masih terganggu oleh kebisingan suara tertawa bahagia saya, tunggu! Saya janji bakal tambah jahitan kamu! Bisa di bibir atupun di perut kamu!!! Karena semua manusia pasti mati, mau berantem ataupun tidak kita pasti akan mati. Dan saya sudah memilih surga saya sendiri. Bagaimana dengan kamu sahabat saya pembaca tulisan ini???




-anjingliar-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar